Dari lagu Lenka yang berjudul “Trouble is A friend” kita belajar bahwa yang namanya masalah itu sudah seperti temen sendiri. Mau kamu ada dimana, dalam kondisi apa saja, msalah sering muncul secara tiba-tiba. Saat kecil dulu mah, mungkin masalah kita hanyalah disuruh tidur siang. Atau kalau enggak, kita mau beli mainan tapi nggak direstui ortu. Semakin dewasa, jenis masalah juga kian beragam.

“ Dasi hilang

Buku tugas ketinggalan

Komputer hank

Flasdisk full PR kena virus

Suka sama kakak kelas, tapi nggak di notice “

List diatas bisa menjadi masalah jika kamu adalah seorang pelajar. Ada yang mengalaminya? Coba ingat bagiamana reaksimu saat itu. Apakah kamu langsung uring-uringan nggak jelas? Atau kamu sesegera mungkin cari solusinya?. Jika ternyata emosi yang keluar duluan, yuk sama-sama upgrade “problem solving” skill kita dengan cara IDEAL

IDENTIFY Masalah   

Saat si masalah tiba-tiba datang, langkah pertama yang bisa kamu kembangkan adalah mengidentifikasi. Dari mana akar masalah ini muncul dan bagaimana efek masalah ini pada aspek kehidupan kita yang lain. Logikanya adalah saat penampungan air dalam rumah banjir. Apakah kamu akan mengerikan airnya dulu atau justru berlari untuk segera mematikan kranya. Nah, jika kamu pakai ilmu identifikasi dulu, pastinya kamu akan paham jika penyebab banjir adalah kran yang tetap terbuka. Masalah air yang menggenang dimana mana merupakan efek lain. Begitu juga dengan masalah. Temukan dulu sumber masalahnya dan bereskan. Selesaikan semua yang mendesak.

DEFINE masalah

Setiap masalah yang akan kita hadapi terasa besar dan berat. Bahkan sebagian orang menganggapnya tak akan bisa terselesaikan lagi. Pola pemikiran seperti ini sebenarnya justru menambah beban mental. Saat masalah datang, bagi dia menjadi bagian bagian kecil. Contoh, Saat tugas dalam laptopmu tiba-tiba menghilang, padahal dia harus dikumpulkan 1 jam lagi. Sumber masalah adalah laptop rusak, namun yang paling penting adalah bagaimana mengumpulkan tugas tepat waktu. Maka kamu harus sederhanakan masalah ini menjadi

        Cari bantuan teman untuk mengerjakan tugas

          a. Adakah yang boleh di contek dikit-dikit

             b. Pinjam laptop orang lain

       Tugas selesai, waktunya urus laptop

          Minta bantuan temen yang canggih teknologi

             Bawa ke reparasi jika ada biaya

            Bilang orang tua dan minta bantuan

Semakin cepat kamu membagi masalahmu dalam beberapa step semakin cepat pula kamu melewatinya

EXAMINE possible solutions

Berbagai macam tipe solusi akan muncul setelah dua tahap diatas dilaksanakan. Tapi kadang juga ada loh ide liar yang tiba-tiba muncul. Pilah-pilah dulu lah mana yang paling masuk akal dan mana yang tidak mungkin. Kalau menengok dari kasus ngumpulin tugas diatas, dia punya dua opsi solusi. Pertama, cari contekan atau kedua cari laptop lain. Untuk memutuskan memakai opsi yang mana, dia patut lihat lingkungan dulu. Kalau dia punya komplotan atau temen sohib yang biasa buat “berbagi” mah its okay pilih opsi 1. Kalau nggak baru pakai opsi dua

ACT atau Beraksi

Semua usaha kita untuk mengidentifikasi dan membrekdown masalah tidak akan berarti jika semua hanya di angan-angan. So, jika memang sudah mendesak, jangan hindari masalah. Segera bertindak dan selesaikan

Learn atau Belajar dari Pengalaman

Oke, setelah masalah terlalui patutlah kita untuk mengevaluasi diri. Penyebab masalah datang bisa jadi adalah karena kelalaian kita sendiri. Belajar dari kesalahan akan membuat kita terhindar dari masalah yang sama