Apakah Universitas di Korea Ada Skripsi? Simak Penjelasannya

Apakah universitas di Korea ada skripsi? Cari tahu bagaimana sistem pendidikan tinggi di Korea Selatan, perbedaan dengan Indonesia, serta tugas akhir mahasiswa di sana.
Bagi banyak mahasiswa di Indonesia, kata skripsi seolah menjadi tahap akhir yang penuh perjuangan sebelum bisa meraih gelar sarjana. Tidak sedikit yang penasaran, apakah hal yang sama juga berlaku di universitas di Korea Selatan? Apakah mahasiswa di sana juga harus menulis skripsi sebelum lulus?
Sistem Pendidikan Tinggi di Korea Selatan
Korea Selatan dikenal memiliki sistem pendidikan yang sangat kompetitif. Universitas di sana terbagi menjadi berbagai program: undergraduate (sarjana/S1), graduate (S2), dan doctoral (S3). Setiap jenjang memiliki standar kelulusan yang berbeda, tergantung jurusan serta kebijakan kampus.
Untuk program sarjana, tidak semua universitas mewajibkan skripsi sebagai syarat kelulusan. Beberapa kampus memberikan pilihan antara menulis skripsi atau mengambil ujian akhir, bahkan ada yang cukup dengan menyelesaikan sejumlah mata kuliah praktik.
Apakah Skripsi Wajib untuk Sarjana di Korea?
Berbeda dengan Indonesia yang mayoritas universitas mewajibkan skripsi untuk S1, di Korea kebijakan ini lebih fleksibel. Misalnya:
- Jurusan Ilmu Sosial atau Humaniora: beberapa kampus tetap mewajibkan mahasiswa menulis penelitian akhir atau esai panjang mirip skripsi.
- Jurusan Sains dan Teknik: mahasiswa sering kali diminta membuat capstone project atau penelitian laboratorium yang hasilnya dipresentasikan, bukan skripsi tradisional.
- Jurusan Seni dan Desain: umumnya mahasiswa menampilkan karya akhir berupa pameran, film, atau portofolio kreatif sebagai pengganti skripsi.
Dengan kata lain, skripsi bukanlah kewajiban mutlak di semua jurusan, melainkan salah satu opsi dari berbagai bentuk tugas akhir.
Baca juga artikel menarik lainnya: Seperti Apa Perkuliahan di Korea Selatan? Ini Cerita dan Realitanya
Bagaimana dengan Program Pascasarjana?
Untuk program magister (S2) dan doktor (S3), penelitian lebih dominan. Hampir semua universitas di Korea Selatan mewajibkan mahasiswa membuat tesis (untuk S2) atau disertasi (untuk S3). Hal ini karena jenjang tersebut berfokus pada riset dan kontribusi akademik. Jadi, bagi mahasiswa internasional yang berencana melanjutkan studi pascasarjana di Korea, menulis karya ilmiah besar hampir pasti menjadi syarat kelulusan.
Perbandingan dengan Indonesia
Jika di Indonesia skripsi menjadi “gerbang akhir” bagi mahasiswa S1, di Korea sistemnya lebih beragam. Mahasiswa bisa memilih jalur yang sesuai minat dan jurusan: apakah ingin fokus pada riset, karya praktik, atau ujian komprehensif. Hal ini membuat proses belajar terasa lebih fleksibel, namun tetap menantang sesuai bidang masing-masing.
Jadi, apakah universitas di Korea ada skripsi? Jawabannya: ada, tetapi tidak selalu wajib untuk semua jurusan S1. Sebagian kampus mengganti skripsi dengan proyek akhir, ujian, atau karya kreatif. Namun untuk jenjang S2 dan S3, skripsi dalam bentuk tesis dan disertasi hampir selalu diwajibkan.
Bagi calon mahasiswa internasional, memahami aturan ini sangat penting agar bisa menyiapkan diri sejak awal. Apakah Anda lebih suka jalur riset seperti skripsi, atau lebih nyaman dengan proyek praktis yang aplikatif?
Tertarik Untuk Kuliah di Korea Selatan? Yuk, Konsultasikan Persiapanmu Gratis Ke Vista Education
Apakah Anda ingin berkuliah di Korea Selatan dalam jarak dekat? tapi kamu masih bingung masuk ke Universitas apa di Korea Selatan? Butuh bantuan untuk berdiskusi?
Yuk, mulai diskusimu dengan konsultan pendidikan berpengalaman di Vista Education. Dengan pengalaman lebih dari 20 tahun, Vista Education punya banyak partner institusi yang tersebar di berbagai negara khususnya Korea Selatan.
Isi form konsultasi dengan kami disini atau hubungi kami lebih cepat via whatsapp dibawah.