Nongkrong dan kuliner mencicipi beragam masakan adalah hobi. Siapa yang tidak menyukai kegiatan tersebut ?. Apalagi saat kita melakukanya bersama teman. Bisa seminggu sekali atau terkadang bisa lebih. Boleh lah, asalkan ngobrolnya gak ngomongin mantan ya.. Acara kumpul-kumpul adalah kegiatan lazim bagi anak muda. Kebanyakan hanya memaknainya sebagai refresing. Namun tahukah kamu jika ada saja orang yang nemu ide bisnis saat mereka berkuliner ria.

Namanya adalah Irvan Tanzil. Seorang owner muda restaurant Eatalia Bandung. Irvan merintis bisnisnya berdasarkan dua hal. Pertama, dari passion culinary yang memang dia miliki sejak dulu. Kedua, dari hobinya menyantap makanan Italia ketika sedang hang out.

"Walaupun dulu saya kuliah dengan fokus Western Culinary, tapi setiap pulangg kuliah selalu pengen nyoba masakan Italia. Akhirnya terinspirasi untuk membuka restoran khas Italia di Bandung ini," ujar pria sang pemilik Eatalia.

Ivan Tanzil sempat mengenyam pendidikan di Australia. Disana pula dia banyak belajar mengenai culinary maupun juga hospitality. Sesuai dengan apa yang dikatakan, apa yang dia pelajari semasa kuliah lebih berfokus pada western culinary.  Namun, hobinya mengatakan membuka restaurant italia jauh lebih menarik.

Ivan Tanzil, menyelesaikan kuliahnya di Australian School of Tourism and Hotel Management . Jangan tanya bidang apa saja yang telah dikuasai. Jumlahnya lebih dari 10 dan semua tentang professional cooking. Mau tahu apa aja ?

• MAINTAIN HEALTH AND SAFETY
• HANDLING FOOD HYGINE
• WORKING WITH COLLEAGUE AND CUSTOMER
• DELIVERY HIGH LEVEL OF CUSTOMER STATISFACTION
• SERVE AND HANDLING HOT AND COLD FOOD
• SERVE AND HANDLING DESSERT
• SERVE AND HANDLING BUFFET AND FUNCTION PARTY
• BASIC OF COOKERY COURSE (KNIFE SKILLS, GRILLING, POUCHING, STIR FRY, ETC)
• BASIC OF BUTCHERY (HANDLE RED AND WHITE MEAT, HANDLING GAME MEAT)
• SERVE AND HANDLING DESSERT
• SERVE AND HANDLING CHEESE
• BASIC BAKING

Setelah selesai kuliah, Ivan Tanzil memulai karirnya di Hong Lin’s Chinese Restaurant. Kemudian, dia berpindah ke The Mighty queen bar and distro, Next generation club dan Milligans catering company. Ivan sempat juga bekerja di Crown Casino Hotel dan berbagai restaurant terkenal lain. Rupanya, selama bekerja, Ivan juga memperhatikan segi bisnis. Mungkin bekal itulah yang membuat dia kini sukses bersama restaurant Eatalia.

Salah satu hal yang dia pelajari adalah nilai budaya dalam setiap makanan. Ivan sadar, makanan Italia yang  dia kembangkan akan susah memasuki pasar Indonesia jika dia tidak membuat inovasi. Alhasil, menu di Eatlia banyak di antaranya dimodifikasi dengan begitu unik.Piza gurih (asin) yang tersedia di sini di antaranya adalah cheesy bacon deluxe, aussie bacon and egg, dan carbonara pizza ala Eatalia. Setiap pizza tetap menarik layaknya pizza italia. Bedanya, lidah Indonesiapun bisa menerima dengan baik.

Masalah kualitas tidak perlu diragukan. Tekstur beef bacon dipastikan tidak lembek dan terasa garing nan nikmat. Setiap adonan pizza dipastikan gurih dalam setiap gigitan. Menu lain seperti calzone juga laris manis. Calzone merupakan perpaduan keju mozarella, saus barbekyu, beef bacon, bawang bombay, dan daun parsley (peterseli). Bukan hanya keju mozarella tebal dan kenyal , beef baconya juga garing.

"Seluruh beef bacon pada pizza di-grill (panggang) terlebih dahulu sebelum dijadikan topping piza," ujar Ivan, yang memanggang seluruh pizza di tungku khas pizza tradisional

Indonesia membutukan Ivan Ivan yang lain. Mereka yang kreatif dan mempunyai kemauan keras. Pribadi-pribadi yang bisa menciptakan peluang dan bisa pula menciptakan lapangan pekerjaan. Terlebih lagi, dia mengembangkan semua itu dari hobi. See? Hobi yang di bayar adalah hal paling menyenangkan di dunia.

Masih banyak cerita soal Ivan Tanzil dan kemampuanya dalam mengolah menu. Yuk belajar langsung dari owner Eatalia ini dalam workshop

“Italian Gourment Styling by Eatalia Italian Delight Bandung”

Bandung, 25 Oktober 2016 (3pm)

Acara ini merupakan serangkaian dari acara HOSLINARY (HOSPITALITY, CULINARY, ART & DESIGN ) Education Expo 2016. Dimana kamu juga bisa bertemu langsung dengan perwakilan universitas Culinary arts terbaik seperti Le Cordon Bleu dan Johnson and Wales University.

Baca : Roadshow Hoslianry Design Education Expo