Ketika  kita lagi heboh pilih-pilih universitas, pasti hal pertama yang kita lakukan cek rankingnya. Apakah dia ada di urutan atas. Ataukah justru kampus yang kita idamkan tak terdeteksi. Wajar sih jika peringkat sebuah institusi menjadi hal pertama yang kamu cermati. Namun, kamu harus bisa lebih jelis. Jangan sampai, hanya karena ranking kamu telah salah mengambil langkah. Berikut adalah 5 kesalahan umum yang sering dilakukan mahasiswa ketika memanfaatkan ranking untuk menentukan kampus.

Berfikir bahwa rangking satu berarti menjadi nomor utama untuk segalanya
Berada pada urutan pertama tidak berarti seluruh aspek di kampus tersebut sesuai dengan mu. Begiu juga sebaliknya. Secara global rangking 30, namun tidak berarti kampus tersebut tak worth it. Itulah mengapa kamu juga harus mengecek ranking jurusan, fasilitas dan aspek penting yang lain. Secara keseluruhan nomor satu tapi ternyata jurusan yg kamu pilih masih baru atau belum ada kan gak lucu.

Mengira bahwa rangking bersifat statis dan tidak akan pernah berubah

Persaingan kualitas di dunia akademis juga sengit loh. Tiap institusi selalu berlomba mengembangkan diri dan menyediakan pendidikan terbaik. Nah, hal ini jugalah yang patut kamu perhitungkan. Universitas yang punya prospek bagus dan menunjukkan kenaikan rank secara stabil juga lebih menarik dibandingkan yang fluktuatif atau naik turun nggak jelas. Bumi itu berputar gan!

Berasumsi jika metodologi survey ranking sesuai dengan standartmu
Setiap rangking yang didapatkan oleh sebuah universitas selalu berasal dari lembaga tertentu. Baik itu US News, QS rangking atau yang lain. Nah, tiap lembaga tersebut mempunyai metodelogi yang berbeda-beda. Ada yang hanya berdasarkan prestasi sekolah. Ada yang berdasarkan polling, ada juga yang berdasarkan feedback dari alumninya. Oleh karena itu, kamu wajib buat check dulu. Apakah lembaga pemberi rank terpercaya dan apakah metodeloginya masuk akal.

Nyerah dan depresi kalau nggak diterima di TOP University

Hm.. pembaca Vista Education nggak ada yang seperti itu lah ya. Jika memang masuk ke univeritas TOP itu susah bukan berarti nggak mungkin kan? Atau jika memang kamu gagal seleksi, toh tidak berarti juga dunia berakhir. Seperti poin nomor 2. Peringkat dapat berubah. Satu hal lagi, tidak harus di tempat terbaik yang diakui dunia. Yakin, kamu akan jauh lebih bahagia di tempat yang memang cocok denganmu.

Mengabaikan rangking subject atau jurusan
Hal ini mirip dengan “jurusan apa aja boleh, asal di universitas itu!”. Pliss, don’t do that! .Beruntung jika jurusanya sesuai dengan passionmu, kalau enggak?. Itulah dasar untuk cek ranking jurusan juga penting. Sudah jurusanya sesuai dengan passion, rankingnya bagus, prospeknya bagus, why not?

Setelah cek ranking, ada baiknya kamu juga konsultasi. Boleh pada alumni, boleh juga pada konsultan. Setidaknya kamu harus menghimpun sebanyak mungkin informasi. Pun, mereka juga punya pengalaman dan wawasan yang lebih update dan detail. Selamat berburu kampus!