Keuntungan Masuk Jurusan yang Tidak Populer
Gambar header Vista Education Top Left Gambar header Vista Education Top Right
Icon Whatsapp Vista Education

Keuntungan Masuk Jurusan yang Tidak Populer

Keuntungan Masuk Jurusan yang Tidak Populer

Punya hobi dan passion berbeda itu tidak melanggar HAM. Dikala orang lain sibuk pengen bangun perusahaan, nyatanya kamu lebih tertarik dengan alam. So, disaat yang lain antri masuk jurusan bisnis, hatimu sudah terpaut pada jurusan kehutanan. Apa hal tersebut salah? Apakah masuk jurusan yang tidak popular itu merugikan ? Yuk coba kita telaah satu per satu.

jurusan kehutanan, jurusan tidak populer, manfaat masuk jurusan tidak diminati, konsultan pendidikan di luar negeri, konsultan pendidikan di Indonesia

 

Berani masuk ke dalam jurusan minoritas menandakan bahwa kamu itu gak “Biasa”

Konon, paradigma yang menyebar di lingkungan mahasiswa adalah : Jurusan yang kamu ambil menjadi tolak ukur seberapa kerenya dirimu. Hm, fikiran tersebut tentunya yang membuat orang berbondong-bondong masuk ke jurusan favorite. Asal passionmu emang sesuai sih gak masalah. Akan menjadi boomerang jika ternyata keputusan yang kamu ambil hanya berdasarkan trend. Bukankah lebih menyenangkan untuk masuk jurusan sesuai bidang yang kita sukai. Nah, ketika kamu berani untuk mengikuti kata hatimu tersebut, selamat! Kamu tak lagi menjadi mahasiswa biasa

Jumlah pendaftar sebanding dengan tingkat persaingan

Beberapa contoh jurusan yang tidak popular adalah kehutanan, teknik pengairan, sejarah dan astronomi. Karena tak banyak orang yang mau mengakui ketertarikanya pada bidang tersebut, alhasil jumlah pendaftarnya juga sedikit. Untungnya beberapa jurusan tersebut ada di universitas-universitas besar. Jadi berbahagialah kamu yang memilihnya. Kamu bisa melenggang masuk ke Universitas TOP dengan jurusan yang kamu sukai tanpa banyak rintangan.

Kelas jauh lebih efektif dengan peserta yang tak terlampau banyak 

Kelas regular di universitas biasanya diisi dengan 1 pengajar dan lebih dari 40 mahasiswa. Jumlah yang cukup banyak untuk seorang dosen yang ingin membagi rata perhatianya. Alhasil ya begitu. Hanya segilintir anak rajin yang memperoleh pengetahuan secara efektif. Beda ceritanya dengan kelas di jurusan tak popular. Jumlah siswa dan dosenya seimbang dan cukup untuk membangun kelas yang efektif.

Siapa sih yang tak ingin dihafal oleh dosen? Kalau disini, deket sama dosen itu udah lumrah

Butuh perjuangan extra dan super rajin buat dihafal oleh dosen. Meskipun gak wajib, dekat dengan pembimbing memberikan banyak manfaat. Dimulai dari lancarnya informasi, peluang bahkan bisa diajak projectan. Kalau di kelas besar emang susah, tapi enggak akan terjadi di kelas-kelas kecil jurusan sepi peminat. Kekeluargaan mereka lebih kental. Tak Cuma antar mahasiswa, tapi juga dengan dosen pembimbing.

Lapangan Pekerjaan tak pernah kurang dan senang tiasa menunggu lulusan

Meskipun jurusanya mendapat minim respon, beda halnya dengan urusan lapangan pekerjaan. Permintaan untuk lulusan kehutanan maupun arkeologi tentu semakin bertambah. Karena tingkat persaingan yang rendah inilah yang akan membuat peluangmu semakin terbuka lebar. Gak usah capek cari, mungkin saja kamu malah akan ditawari.

Tak usah berkecil hati, toh juga banyak pekerjaan yang persyaratanya dari segala jurusan.

Pun kalau setelah kuliah kamu ingin mencoba bidang lain untuk bekerja juga taka pa. Pada kenyataanya banyak lowongan yang tidak memberikan persyaratan spesifik. Biasanya ditulis dengan “ Dari segala jurusan”. Wah, kalau gini kan enak. Mau kerja sesuai bidang gampang, mau explor ke bidang lain juga bisa.

 

Konsultasi Gratis
Isi form untuk memulai konsultasi gratis !