Apakah Nilai Adalah Segalanya Saat Memburu Beasiswa?
Gambar header Vista Education Top Left Gambar header Vista Education Top Right
Icon Whatsapp Vista Education

Apakah Nilai Adalah Segalanya Saat Memburu Beasiswa?

Apakah Nilai Adalah Segalanya Saat Memburu Beasiswa?

 

 Yang paling mengerikan di dunia ini bukanlah kehilangan uang atau pekerjaan. Namun, hal paling menakutkan di dunia adalah kehilangan cita-cita dan impian. Seperti ketika kamu benar-benar merasa hopeless, apakah kamu merasa hidup?. Tentu saja tidak. Makanan paling mahal pun akan terasa plain jika kamu tidak tahu apa yang bisa kamu lakukan nanti atau besok. Yang jelas, harapan memegang peran paling penting dalam hidup.

Sama dengan para pengejar beasiswa. Jumlahnya memang tidak bisa dihitung dengan jari. Prestasi mereka juga terkadang sudah menciutkan nyali. Apalagi bagi anak-anak daerah yang merasa kalah dalam segalanya. Banyak yang beranggapan beasiswa adalah privilege bagi sang juara. Mereka yang mempunyai nilai tinggi berpeluang melenggang ke pintu beasiswa dengan mudah. Tapi mereka yang mendapat nilai di rata-rata bawah, harus terseok dan bahkan takut bermimpi untuk menjadi mahasiswa penerima beasiswa.

IPK di bawah tiga memang untuk apa? Boro-boro cari beasiswa keluar negeri, mendapat pekerjaan di perusahaan lokal saja susah. Industri biasa mematok standart nilai 3.5. Bagi perushaan yang baik hati akan mematok minimal IPK 3. Sedangkan yang hanya mendapat nilai dibawah tiga mau ngapain?

Apa yang kamu pelajari tidak hanya dicerminkan melalui deretan nilai

Jadi lima besar di kelas memang susah. Apalagi jika kamu bukan tipikal anak yang hanya mempunyai satu kesibukan : belajar. Barangkali kamu adalah anak OSIS atau anak yang aktif dalam club-club sekolah yang lain. Nilai rapor mu boleh tidak sebagus sahabatmu yang lain, tapi apa kamu yakin akan menyerah begitu saja. Jika iya, maka kamu akan rugi besar. Aktifitas yang selama ini kamu jalankan adalah modal lain yang berharga. Apaagi jika kamu punya sertifikat yang mendukung. Jangan salah, banyak kok beasiswa yang dikhususkan untuk mereka yang aktif di non akademik.

Mempunyai alasan yang “ masuk akal “ juga sangat membantu

Persyaratan beasiswa bukan hanya nilai, namun juga essay. Sebagian besar institusi ingin mengetahui calon peserta didiknya melalui essay yang akan kamu buat. Jadi, mengapa kamu tidak menggunakanya sebaik mungkin? Sebaiknya memang kamu mempunyai motivasi yang muia sebelum menuliskanya. Seperti ingin membangun dan mengembangkan teknologi di daerahmu. Lebih bagus lagi jika kamu sudah mempunyai miniatur project. Setidaknya, universitasmu akan memandangmu benar-benar worth it untuk mendapat kesempatan.  Beasiswa yang diberikan pada anak-anak yang sudah mempunyai project bisa apply pada beasiswa Horatio Alger Association Scholarships

 

Aktif di Kegiatan Sosial juga akan menjadi sebuah nilai lebih

Pintar, juara satu dan mempunyai nilai memuaskan itu banyak. Namun, yang perduli pada lingkunga dan respect pada sosial masih jarang. Jika kamu adalah orang-orang yang terbiasa terjun langsung di sosial dan terlibat langsung dengan kegiatan yang mereka lakukan, maka kamu sudah mempunyai satu kunci. Contoh beasiswa yang memberi apresiasi pada para penggiat kegiatan sosial adalah Beasiswa The do something Award

Tekun dan juga mindset bisa merubah segalanya

Beberapa kisah berasal dari mereka yang dianggap mustahil oleh orang lain namun justru menimbulkan decak kagum. Seperti cerita seorang mahasiswa yang “tidak terlalu pandai” namun mempunyai tekad sekuat baja. Ada kok yang ditolak beasiswa sampai lima kali namun akhirnya diterima setelah dia apply untuk ke enam kalinya. Seperti yang dikutip dari cerita Bona Artonga yang mengkisahkan temanya si Gideon. Sempat ditolak berkali-kali, akhirnya dia diterima oleh sebuah universitas terkemuka dengan jurusan terfavorite.

 

 

Konsultasi Gratis
Isi form untuk memulai konsultasi gratis !