“Alienation” untuk mu yang merasa seperti Alien
Gambar header Vista Education Top Left Gambar header Vista Education Top Right
Icon Whatsapp Vista Education

“Alienation” untuk mu yang merasa seperti Alien

“Alienation” untuk mu yang merasa seperti Alien

“Saya sangat senang bisa melanjutkan study di luar negeri. Tapi untuk pertama kalinya saya merasa benar-benar jauh dari rumah. Saya merasa sendirian di tempat asing. Sampai akhirnya saya sadar jika saya hanya perlu beradaptasi, dan saya tidak benar-benar sendirian”

 

Pada tahun 2012, ada lebih dari 50.000 mahasiswa Indonesia yang melanjutkan kuliah ke luar negeri. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah sekitar 20% setiap tahun. Peningkatan ini mungkin terjadi karena beberapa alasan. Pertama, pertumbuhan ekonomi Indonesia mulai bergeliat. Di tahun 2016, Indonesia diramal akan mencapai pertumbuhan lebih dari 6%. Di sisi lain, banyaknya orang tua yang mulai khawatir dengan pasar bebas yang mulai berlaku. Para orang tua ini mulai memikirkan bahwa putra-putri mereka harus mendapatkan pendidikan terbaik untuk dapat berkompetisi. Kesempatan beasiswa baik dari institusi lokal maupun internasional terbuka lebar untuk pelajar berpotensi dari Indonesia. Dari tiga alasan diatas, yang manakah yang menjadi alasanmu?

Terlepas dari apapun yang membuatmu bertekad untuk kuliah ke luar negeri, ada sebuah tantangan yang harus kamu lewati terlebih dahulu. Tantangan ini adalah homesick. Mungkin ini akan menjadi kali pertama kamu hidup jauh dari rumah. Mungkin juga akan menjadi ajangmu berlatih menjadi seseorang yang mandiri. Lagi pula, terpisah jarak dengan orang tua di luar negeri tidak semudah seperti kita merantau ke kota lain. Kamu akan menghadapi lingkungan, iklim dan budaya yang jauh berbeda. Bagi sebagian orang mungkin akan terasa berat. Tapi percayalah, apapun yang kamu dapat saat kuliah ke luar negeri jauh lebih worth it dari pada rasa takut kangen rumah. 

Jangan Jadi Alien

1. Jalan-jalan

Sesampainya di negara tujuan, ayo mulai menjelajah.Berkunjunglah ke pusat-pusat hiburan di daerah itu. Kamu masih bisa menyalurkan semua hobby nonton, olahraga dan belanja di tempat baru. Secara tidak langsung kamu akan membaur. Percaya deh lama kelamaan fashion bahkan aksen mu akan mirip seperti mereka. 

2. Cari Teman

Ingat! Relakan dirimu untuk tetap eksis dan sibuk. Meskipun awalnya agak berat, tidak ada salahnya untuk mulai mengajak bicara orang lain. Kamu bisa mengikuti berbagai extrakurikuler dan melakukan berbagai kegiatan. Setidaknya pasti ada mahasiswa asing lain yang juga merasakan hal yang sama. Di awal proses yang mengharu biru, kamu bisa menemukan keluarga kedua setelah proses sakit itu selesai.

3. Semua orang sama 

Masalah lain yang menghantui mahasiswa asing adalah diskriminasi. Rasa takut menjadi target racism dan diskriminasi. Perbedaan kebangsaan, etnis, latar belakang, agama dan penampilan memang suatu hal “unavoidable”. Pernahkah kamu mengalami rasa tidak nyaman saat berbicara dengan seseorang yang berbeda 180 derajat dengan mu? Sama, itu juga apa yang mereka rasakan. Tapi kamu harus mengingat rasa nyaman tidak nyaman itu adalah perkara waktu. Tekankan pada dirimu jika kamu adalah representative dari Negara dan budayamu. Kamu juga mempunyai sesuatu yang unik. Tapi jangan sampai dominan lantas kamu menolak semua budaya dan peraturan disana

 

“Keep an open mind. Don’t get into discussions about which country is better or worse. Discuss instead the benefits of both countries if you can. People are sensitive and patriotic” ZQ, a Canadian in England

Konsultasi Gratis
Isi form untuk memulai konsultasi gratis !